Orang Dewasa
Pertengahan malam, tidak.. saat malam menuju fajar. Seseorang larut dalam dunianya.
---
Kalau masih bisa dipertahankan maka pertahankanlah, sebab perpisahan itu menyakitkan. Bukan hanya kedua pasangan saja.
Kadang, keluarga sendiri yang paling tidak sadar. Tapi apa pentingnya tahu. Pada akhirnya yang membantumu mengatasi rintangan bukanlah otak tapi seseorang yang akan menggenggam tanganmu dan tak akan melepaskanmu.
Pada akhirnya itulah keluarga.
Bahkan bagi pahlawan, pada akhirnya mereka akan kembali ke keluarga. Rumah yang membuatmu keluar dari rumah dan lukamu akibat hidup. Meski lukamu disebabkan oleh keluarga, namun yang akan memegang tanganmu dan tetap disisimu hingga akhir, itulah keluarga.
"Apa kau merindukan mereka bersama?"
"Sangat, setiap malam" (merasa sesak)
"Maaf aku tidak setegar itu dan aku tidak sekuat itu. Itu hanya agar kalian tidak khawatir aja. Tapi menunjukkan semua itu bukan hal yang menarik untuk diceritakan."
Anak yang terlihat dewasa tidak pernah mengeluh. Hanya saja mereka terbiasa dengan dunia dewasa dan tumbuh dengan ilusi yang mengelilinginya. Anak yang terlihat dewasa hanyalah anak-anak. Ilusi pendek, namun disalahartikan begitu lama. Itu sebabnya ilusi menawarkan kebebasan saat kesalahpahaman merantaimu.
Akan tetapi...
Orang dewasa selalu menahan perasaan mereka. Mereka terlalu sibuk menjadi orang dewasa dan bersikap kuat karena tuntutan usia. Tetapi orang dewasa juga merasa sedih.
Pada akhirnya... hanya dirimu yang paling mengerti bagaimana kondisimu saat ini.
- 1.11 am -
0 komentar