Berdamai dengan Masa Lalu?
Berdamai dengan masa lalu?
Ingin melangkah maju tapi tubuh dikelilingi oleh tembok pembatas. Mencoba untuk memanjatnya tapi terus terjatuh.
Perduli apa dengan komentar orang lain. Sekarang siapa yang tak ada masa lalu? Positif kah? Negatif kah? Tetap saja tak ada orang yang berhak menghakimi, termasuk sisi jahat dalam diri. Bukankah karena ada masa itu maka ada masa sekarang?
Sebab kita tak ditakdirkan untuk disukai semua orang. Yang tak suka biarlah tak suka dengan alasannya sendiri-sendiri. Jangan berusaha meyakinkan, sebab dia akan lebih percaya pada keyakinannya.
Bahwasanya setiap orang pernah punya kesalahan. Yang berbeda output nya, ada yang belajar dari kesalahan namun ada juga yang tercebur di kesalahan yang sama. Tapi kerennya, manusia itu dianugerahi akal buat berpikir "yaa setiap kejadian ada hikmahnya".
Masa-masa yang rasanya ingin kembali hadir disana. Masa-masa dimana terkenang jejak yang bilamana ingin dihadirkan lagi maka jalan satu-satunya ialah dari portal waktu.
Bicara tentang portal waktu? Lucu sekali itu hanya khayalan semata.
Alih-alih fokus untuk menjalani hari ini atau hari-hari berikutnya ada yang terjebak dan terbelenggu oleh rasa bersalah dimasa lalu.
Maka...Sudahkah berdamai dengan masa itu?
Berdamai dengan masa lalu adalah nama obat yang sangat cocok untuk menyembuhkan diri sendiri. Sebab toleransi atas kesalahan bukan sesuatu yang mudah. Namun bertekad lah masa itu tak akan terjadi lagi.
Jadi diri yang baru, belajar ikhlas tentang apa yang terjadi, lepas beban yang buat hati terbelenggu, maafkan kesalahan orang lain, rasa syukur terhadap orang-orang yang selalu ada, tertawa tanpa beban, ukir cerita indah yang tiada habisnya.
Bukankah hari ini terlalu indah hanya sekedar lewat tanpa sapa?
0 komentar